Murid Teknik
Hai kenalkan, saya seorang mahasiswa UNIMED jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. Saya menyukai membaca buku filosofi terutama novel wkwkwk Tokoh publik saya kagumi Einstein, Mahatma Ghandi, dan ofc BTS. Yap saya ARMY hehehe
Hai kenalkan, saya seorang mahasiswa UNIMED jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. Saya menyukai membaca buku filosofi terutama novel wkwkwk Tokoh publik saya kagumi Einstein, Mahatma Ghandi, dan ofc BTS. Yap saya ARMY hehehe
Blog ini dikhususkan untuk mata pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi dan Teknik Pengukuran Tanah. Bagi Pengunjung yang ingin mengetahui fungsi dan petunjuk tiap menu dapat mengklik LINK INI
A. PRINSIP PENGUKURAN TANAH MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA
Alat ukur sederhana bermakna alat yang digunakan memiliki desain yang tidak
terlalu rumit serta penggunaannya mudah dan simple. Alat jenis ini hanya
dapat untuk mengukur satu macam ukuran saja. Berikut ini contoh alat ukur
sederhana beserta cara kerjanya.
a. Meteran
Alat ukur sederhana termasuk salah satu dalam jenis alat ukur tanah teknik
sipil yang kita bahas kali ini. Disebut sederhana karena menggunakan alat ini
sangat mudah dan sederhana, serta menggunakan satu macam ukuran saja. Alat ukur
pertama adalah meteran. Fungsi dari meteran tentu untuk mengukur panjang dan
jarak.
Ada tiga jenis meteran yang ada, yaitu meteran dari kain (metallic cloth)
yang terbuat dari kain linen dan anyaman kawat halus yang digunakan untuk mengukur tanah; meteran yang terbuat dari
baja; dan meteran yang terbuat dari baja alloy (campuran baja dan nikel).
Penggunaan meteran adalah dengan cara merentangkan dari suatu titik ke titik
lainnya pada objek bidang yang diukur.
b. Kompas
Alat ukur tanah sederhana yang kedua adalah Kompas. Kompas adalah suatu alat berbentuk bulat yang terdiri dari sebuah jarum dan lingkaran. Bagian salah satu ujung jarum terbuat dari magnet, bagian tengah jarum dipasang sebuah sumbu agar jarum dapat berputar bebas sesuai arah medan magnet bumi, yaitu arah utara dan selatan. Oleh karena jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan, kompas berfungsi menentukan arah dan mencari rute.
Fungsi dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan penunjuk arah terutama utara dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai penentu arah dari suatu titik ke titik lain yang ditunjukan pada besaran azimut (besarnya sudut yang dimulai dari arah utara ke selatan), membuat siku – siku dan mengukur sudut horisontal.
Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam keadaan mendatar sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas. Jika kompas memiliki cairan nivo, usahakan agar gelembung tepat berada di tengah. Untuk memahami cara penggunaan kompas, perhatikan video dibawah ini.
c. Klinometer
Klinometer adalah salah satu alat ukur tanah sederhana untuk mengukur sudut
elevasi antara garis datar dengan garis yang menghubungkan sebuah titik yang
terdapat di garis datar dengan titik puncak sebuah objek.
Kemudahan menggunakan klinometer ini, kita dapat mengetahui tinggi atau
panjang benda secara tidak langsung. Cara penggunaan Klinometer sebaiknya
dilakukan dua orang. Orang pertama menjadi pemegang alat dan membidik objek
yang diukur. Satu orang lain membaca sudut dan hasil pengamatan dari
klinometer.
B. PRINSIP PENGUKURAN TANAH MENGGUNAKAN ALAT MEKANIK
Menurut fungsi masing-masing, alat ukur mekanik dibagi menjadi 2, yaitu
1. Alat Ukur Optik
Disebut sebagai alat ukur optik karena pada alat ukur tanah ini dilengkapi
dengan perlengkapan optik, sehingga diperoleh data yang lebih akurat
dibandingkan alat ukur sederhana. Berikut ini beberapa contoh alat pengukur
tanah optik.
a. Theodolite
Theodolit adalah alat pengukur tanah untuk mengukur ketinggian tanah berdasarkan sudut datar dan sudut tegak. Ada 3 jenis theodolit, yaitu Theodolit Reterasi, Theodolit Repetisi, dan Theodolit Elektro Optis. Secara umum alat ini digunakan untuk menentukan sudut siku-siku, ketinggian, pemetaan situasi, dan pengamatan matahari.
Fungsi dari theodolit yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi dan juga pengamatan matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa berfungsi seperti PPD jika sudut vertikalnya diubah menjadi 90o. Teropong yang ada di theodolit, membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada konstruksi bangunan, theodolit dapat berfungsi untuk menentukan sudut siku –siku pada pondasi dan juga mengukur ketinggian bangunan bertingkat.
Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau penyangga panjang pada tempat yang datar dan atur ketinggiannya sekitar tinggi dada. Kencangkan sekrup pengunci pada kaki penyangga panjang. Usahakan plat tribar (untuk meletakan theodolit) dalam keadaan datar. Letakan theodolit kemudian kencangkan sekrup pengunci. Atur nivo sampai sumbu I berada pada posisi vertikal dan atur juga nivo pada tabung agar sumbu II berada pada posisi mendatar, atur theodolit pada hingga berada pada posisi tengah titik ikat (BM). Untuk memahami cara penggunaan theodolit, perhatikan video dibawah ini.
b. Waterpass
Alat ukur optik lainnya yaitu Waterpass atau Penyipat Datar. Waterpass digunakan untuk mengukur perbedaan tinggi antara dua titik atau lebih yang saling berdekatan. Cara menggunakannya sebaiknya memakai tripod dan telah berada pada posisi yang sudah ditentukan. Tripod harus berada pada posisi yang stabil dan kuat dan pelat tempat dudukan waterpass dalam keadaan datar.
2. Alat Ukur Digital
Alat ukur tanah digital atau elektronik adalah pengukur tanah yang
menggunakan sistem elektronik. Berikut ini adalah contoh alat pengukur tanah
optik.
a. Global Positioning System (GPS)
GPS yaitu sistem navigasi berbasis satelit untuk memberikan informasi
posisi penggunanya di permukaan bumi. Informasi yang ditunjukkan berupa titik
koordinat. Alat ukur tanah GPS dapat kita gunakan untuk alat survei pemetaan
atau geodesi namun juga dapat untuk penelitian geofisika.
b. Total Station
Total Station merupakan pengembangan dari Theodolit. Namun alat ini dilengkapi oleh pengukuran jarak dan sudut secara elektronik dengan bantuan dari reflektor sebagai target dan pengganti rambu ukur. Untuk mempermudah penggunaan, total station perlu dihubungankan dengan komputer. Alat ukur tanah teknik sipil ini berfungsi untuk mengukur jarak, arah, titik koordinat, dan perbedaan ketinggian secara elektronik. Sama seperti Theodolit, alat ini juga memerlukan tripod atau penyangga agar posisinya stabil saat digunakan.
Tripod yang digunakan harus kuat menyangga total station dan diletakkan pada posisi yang telah ditentukan. Setelah itu, atur nivo di kedua sumbu agar tepat pada posisi di tengah lingkaran dan sejajar dengan posisi kita saat berdiri. Jika sudah sesuai dan semua berada pada posisi yang tepat (gelembung nivo berada di tengah), total station siap digunakan. Untuk memahami cara penggunaan total station, perhatikan video dibawah ini.
Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu geodesi yang khusus mempelajari
sebagaian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran-pengukuran
guna mendapatkan peta. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud:
a.
Maksud ilmiah : menentukan bentuk
permukaan bumi
b.
Maksud praktis : membuat bayangan yang
dinamakan peta dari sebagian kecil permukaan bumi.
Maksudnya melakukan pengukuran – pengukuran di atas permukaan bumi yang
mempunyai bentuk tidak beraturan , karena adanya gunung-gunung yang tinggi dan
lembah-lembah yang curam. Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang
mendatar untuk mendapatkan hubungan mendatar titik yang diukur di atas
permukaan bumi dan pengukuran – pengukuran tegak guna mendapatkan hubungan
tegak antara titik-titik yang diukur.
TUJUAN SURVEYING
1.
Menentukan posisi seimbang dari bentuk
yang berbeda diatas permukaan bumi
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi)
segala sesuatu yang berbeda diatas atau dibawah suatu bidang yang berpedoman
pada bidang permukaan air laut tenang
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan
tanah beserta luasnya
4. Menentukan panjang, arah dan posisi dari
suatu garis yang terdapat diatas permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu
areal tertentu
TAHAPAN PENGUKURAN TANAH (SURVEY)
Tahapan dalam melakukan survey pemetaan harus dicermati baik-baik. Pasalnya
pada setiap survey yang berkaitan dengan pemetaanterdiri dari 3 tahap dasar
yaitu
. 1. Pra survey,
Pada tahap ini dilakukan perencanaan sebelum survey. Perencanaan meliputi
penentuan metode untuk mencapai hasil, penentuan sampel (metode sampling,
jumlah dan sebaran sampel), penentuan metode pengambilan data, persiapan alat
survey dan personil, hingga estimasi waktu dan pembiayaan. Tahap ini harus
diteliti prosesnya karena kesalahan dalam persiapan akan sangat berpengaruh
terhadap kelancaran saat survey dilakukan.
Beberapa survey membutuhkan data sekunder untuk acuan saat pengambilan data
primer berlangsung. Misalnya dalam arahan penggunaan lahan, penentuan faktor
fisik hingga pengolahan data medan harus dilakukan sebelum terjun ke lapangan.
Hal ini diharapkan agar saat pengambilan data di lapangan optimal yakni seluruh
data yang tidak dapat diperoleh melalui data sekunder maka akan diambil saat survey
lapangan. Sehingga bisa terjadi kemungkinan saat survey lebih dari satu jenis
data yang akan diambil.
. 2. Survey lapangan
Pada tahap ini sudah termasuk dalam proses pengambilan data. Surveyor yang
bekerja di lapangan akan mengikuti prossedur untuk melakukan pengambilan data
berdasarkan titik-titik sampel yang telah ditentukan. Survey lapangan bertujuan
untuk memperoleh data primer yang merupakan data utama dalam suatu informasi
yang akan dipetakan atau diproses ataupun data untuk melakukan uji akurasi atau
validasi hasil pemerosesan pada tahap pra survey.
. 3. Pasca survey
Tahapan terakhir ini merupakan pengolahan data hasil survey dan finishing.
Tahapan ini bisa menjadi tahapan tersulit jika data survey dan pra survey
memiliki anomaly sehingga kesimpulan akan sulit diputuskan. Namun
sebaliknya, jika semuanya sesuai dengan perencanaan bahkan hasil survey
lapangan juga menunjukkan hasil yang baik, biasanya akan terlewati dengan
mudah. Hanya saja proses pada tahap pasca survey biasanya lebih lama karena
finishing dan evaluasi diperlukan pada tahap ini. Untuk menghasilkan peta yang
baik, maka setiap prosesnya juga harus dikerjakan dengan seksama dan teliti..
TIPE-TIPE ILMU UKUR TANAH
1.Land Surveying, yaitu meliputi perhitungan luas, jarak, sudut atau arah yang akan digambarkan pada peta (Tanah).
2. Topographic Surveying, yaitu pengukuran-pengukuran guna mendapatkan data-data dimana dapat dibuat suatu peta topografi yang menunjukkan keadaan relief tanah pada peta tanah, elevasi serta ketidak-seraaman tanah pada permukaannya (konfigurasi tanah)
(Sumber: https://www.denicourt.ca/en/services/contractors/topographic-survey-elevations/)
3. Route Surveying, yaitu pengukuran-pengukuran guna penempatan dan konstruksi daripada alat- alat transport dan komunikasi, misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemasangan kawat-kawat telekomunikasi, kanal dan pipa air minum.
4. Hydrographig Surveying, yaitu pengukuran-pengukuran yang berhubungan dengan air, misalnya untuk keperluan navigasi, persediaan air atau perencanaan atau pembuatan konstruksi-konstruksi dibawah air serta konfigurasi tanah di bawah air.
5. Mine Surveying, digunakan untuk pertambangan
6. Cadastral Surveying, digunakan untuk public land survey. Survei kadaster adalah sub-bidang kadaster dan survei yang mengkhususkan diri dalam pembentukan dan penetapan kembali batas-batas properti nyata .
7. City Surveying, digunakan untuk konstruksi jalan-jalan dan penempatan bangunan-bangunan dari suatu rencana tata kota.
(Sumber : https://www.citysurveysgroup.co.uk/news/makes-good-land-surveyor/)
PERANAN ILMU UKUR TANAH/SURVEY DALAM TEKNIK SIPIL
Dalam pengukuran di bidang rekayasa konstruksi, terdapat empat elemen
penting, yaitu:
. 1. Survei kondisi eksisting, termasuk
topografi, keberadaan bangunan dan infrastruktur eksisting, dan bila
memungkinkan termasuk elevasi saluran drainase.
2. Stake out titik referensidan patok-patok
yang menjadi pedoman konstruksi yang baru.
3. Pengamatan posisi struktur selama
konstruksi.
4. Melakukan survei as built pada
tahap konstruksi telah sesuai untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana
kerja
Setelah mempelajari teori dari ilmu ukur tanah diatas, perhatikan dan pelajari video pendukung materi dibawah ini.
PEKERJAAN RUANG LINGKUP UKUR TANAH
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Pekerjaan Ukur tanah (Survey)
Dalam bidang teknik sipil, pekerjaan ukur tanah meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek pembangunan seperti perencanaan dan
pembuatan gedung, jembatan, jalan, saluran irigasi. Sedangkan dalam bidang
pertanian untuk perencanaan proyek seperti pembukaan lahan baru, saluran
irigasi dan lain-lain.
Ruang lingkup dari surveying ini sangat luas, yaitu yang terkecil misalnya
menetapkan batas-batas dari suatu tanah milik, jadi sifatnya perseorangan
sampai tanah-tanah atau batas-batas tanah negara pemerintahan. Termasuk juga
untuk menentukan konsep perancangan untuk pekerjaan-pekerjaan teknik, pembuatan
jembatan, pembuatan jalan, pengolahan tanah, perencanaan pencetakan sawah,
konsolidasi lahan, perencanaan pertanaman, pengawetan tanah dan air
(konservasi) dan sebagainya.
2. Ruang lingkup ukur tanah dalam bidang
kehidupan antara lain:
a.
Memetakan bumi di atas dan di bawah laut
b.
Peta navigasi untuk penerbangan
c.
Menetapkan batas kepemilikan pribadi maupun
batas negara
d.
Mengembangkan data penyimpanan tentang
tata guna lahan dan sumber daya alam
e.
Menentukan data yang akurat tentang
ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnet bumi
3. Surveyor Dan Karakteristiknya
Surveyor adalah seorang profesional dengan kualifikasi akademik dan
keahlian teknik untuk mempraktekkan ilmu pengukuran, untuk mengolah data dan
menentukan informasi tanah dan geografis yang terkait, serta menggunakan
informasi tersebut untuk tujuan perencanaan dan pelaksanaan administratif secara
efisien dari tanah, laut dan struktur diatasnya dalam kaitannya dengan
pengembangan suatu area.
Karakteristik yang harus dimiliki oleh surveyor ialah:
a.
Cukup mempunyai keahlian yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan ukur tanah
b.
Jujur dalam mengungkapkan
penemuan-penemuan
c.
Tegas dan jelas dalam membedakan opini
dan fakta
d.
Independen
4. Tugas Dan Tanggung Jawab Surveyor
a.
Analisa penelitian dan pengambilan
keputusan. Pemilihan metode pengukuran, peralatan, pengikatan titik sudut dsb.
b.
Pekerjaan lapangan atau pengumpulan
data, yakni melaksanakan pengukuran dan pencatatan data di lapangan
c. Menghitung atau pemerosesan data, yakni
hitungan berdasarkan data yang dicatat untuk menentukan letak, luas dan volume
d. Pemetaan atau penyajian data,
menggambarkan hasil ukuran dan perhitungan untuk menghasilkan peta, gambar
rencana tanah dan peta laut, menggambarkan
dat dalam bentuk numeris atau hasil komputer
e. Perancangan tugu dan patok ukur, untuk
menentukan batas-batas pedoman dalam pekerjaan konstruksi
Contoh pekerjaan surveying pada bidang teknik sipil
1)
Laser putar
2)
Menebarkan lapisan tanah bawah
berdasarkan kendali laser
3)
Memeriksa tinggi elevasi tembok
4)
Mistar dengan pemindai fotolistrik yang
sedang menetapkan elevasi pondasi
5)
Mengambil elevasi tanah
6) Bidang acuan laser
5. Pekerjaan Bidang Ilmu Ukur Tanah
a. Badan
Pertanahan Nasional (BPN), untuk menentukan batas-batas tanah milik pemerintah,
milik perorangan dan milik swasta sehingga dapat untuk membuat Sertifikat Hak
Milik (SHM), menentukan besarnya pajak kepada pemerintah/ Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
b. Kementrian
pekerjaan umum dalam rencana pembuatan jalan, saluran-saluran/parit-parit dan
irigasi besar kecil sebagaimana disebut dalam ruang lingkup diatas.
c. Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang menentukan
batasbatas sebuah negara dengan negara tetangganya (menentukan batas negara
harus diukur oleh kedua belah pihak dengan perjanjian-perjanjian bersama dan
dilindungi oleh undangundang).
d. Kementrian
ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) tentang batas – batas tambang minyak,
tambang batu bara, tambang emas dsbnya.
e. Jawatan
Topografi Angkatan Darat, dibidang kemiliteran, dalam penentuan situasi Medan
Pertempuran.
f. Maritim,
parawisata, transmigrasi dan pembuatan proyek - proyek kecil maupun proyek
besar dan pemeliharaannya.
g. Perancanaan
Tata Kota dll.
h. Mengadakan
pengukuran tanah untuk pemetaan dengan skala-skala tertentu dari data –data
lapangan dipindahkan di atas kertas yang disebut PETA.
i. Fotogrametri yaitu pengukuran yang salah satu unsurnya menggunakan foto udara.
j. Pengukuran hidografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar permukaan dasar laut dan lain-lain.
Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
Kemenangan sejati bukanlah karena kamu tidak pernah kalah, namun karena kamu sanggup bangkit kembali setiap kali kamu jatuh.
Mata ganti mata hanya akan membuat seluruh dunia menjadi buta.
Hai semua, nama saya Agnes Aurelia Hutagaol bisa dipanggil Agnes. Saya tinggal di Medan Sumatera Utara. Saya berumur 21 tahun, di tahun kelahiran 1999. Saya adalah seorang mahasiswa Unimed jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. Saya menyukai waktu dimana saya membaca buku sambil mendengar musik akustik, menurut saya itu waktu yang berkualitas sekali.
Jalan Taduan, Kota Medan, Indonesia.
Senin - Jumat dari 9.00 s/d 16.00 WIB
agneshutagaol009@gmail.com
Copyright 2021 Murid Teknik | Designed By Free Blogger Templates